Wednesday, April 4, 2012

Bensin Sachetan

Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua mahasiswa UNIBA akhirnya datang juga. Teng..hari Kamis 19 Januari 2012, tepat pukul 21.00 WIB jam kedua ujian hari itu telah habis, yang berarti seluruh rangkain ujian akhir semester ini berakhir pula. Hmmm....leganya, mungkin itulah yang yang ada di benak semua mahasiwa, setelah berhasil melewati ujian ini, tak terkecuali kami The Gokillers. Kebetulan kami berempat mengikuti mata kuliah jam kedua itu. Sehingga setelah kami selesai mengerjakan dan kami kumpulkan, bergegas kami segera turun dan menuju ke parkiran. Aku dan Eny duduk menunggu dua lelaki itu yang sudah turun duluan. Akhirnya setelah aku memanggil mereka, kami berempat pun berkumpul untuk bermusyawarah kemana tujuan kami malam itu. Sekedar flash back aja, selama 2 minggu ujian memang kami sama sekali ga pernah mangkal (ups..). Mungkin bahasa “mangkal” agak nyleneh, namun itulah istilah kumpul-kumpul/ hang out yang dipakai oleh The Gokillers.
“Woey, ayo kemana nich”..tanyaku untuk memulai diskusi. “Jadi ke Soto Sompil ga nich”..Mas Tony menyahut. “Emang kalian mau makan ya??”..tanya MasTony lagi. Aku dan Eny kompak bilang “tidak”. Memang sebenarnya tadi sore sebelum ujian aku, Eny dan Mas Wawan udah makan sich. Jadi memang masih cukup kenyang kalau mau makan lagi. “Lha aku yo masih kenyang ki, ya udah kalau gitu kita go home aja”..Mas Tony kembali menyahut. “Lhah koq go home to, ayo mangkal aja”..sahutku karena tidak setuju.
“Ya wis, kita ke Manahan ja piye, minum wedang ronde??”..Mas Wawan memberikan usul. Dan kami bertiga pun setuju dengan usul itu. “Oke yuk cap cuzz Manahan”..aku menimpali.
Tiba-tiba Eny berkata “Eh eh pom bensin yang deket dan searah Manahan dimana ya??”..dengan muka panik Eny bertanya. “Waduh nek searah Manahan ga ada cuy, adanya deket Balekambang tu, piye??”..aku menjawab. “Walah jauh banget”..Eny menolak.
Memang sich, kalau perjalanan dari kampus menuju Manahan, ga ada pom bensin. Sebenernya ada satu pom bensin di deket kampus, tapi disitu sudah terkenal ga valid dech. Tiba-tiba eh tiba-tiba Mas Wawan melontarkan sesuatu yang menggelikan. “Ya udah cuy, beli yang sachetan aja”..kata Mas Wawan. Sontak dengan muka bingung kami bertiga pun menatap ke arah Mas Wawan “Lu kira shampo apa, sachetan??”..jawab Mas Tony heran. Aku dan Eny pun hanya tertawa mendengar dan mengingat kata “sachetan” yang dilontarkan Mas Wawan. Dengan segera Mas Wawan meralat kata-katanya. “Eh yang eceran itu lho”..jawab Mas Wawan meralat. Namun kami masih tertawa membayangkan kata “bensin sachetan” itu.
Sambil masih tertawa geli, kami berempat pun menaiki motor kami masing-masing dan cabut dari kampus. Dan pastinya tujuan pertama kami adalah mampir di kios yang menjual “bensin sachetan”. Semabari Eny membeli bensin, aku masih iseng dengan Mas Wawan tentang “bensin sachetan”,hahahahahha. Tiba-tiba Mas Tony mendekat ke kami dan bilang kalau dia pengen makan nasi goreng. “Cuy, ayo ke Kleco aja, aku pengen makan nasi goreng nich” kata Mas Tony. Dengan muka keheranan aku dan Mas Wawan pun menggerutu..”katanya ga laper, lhah koq pengen makan nasi goreng sich??”. Tapi yaudahlah, kami betiga pun setuju untuk pindah haluan dari Manahan menuju ke warung nasi goreng di daerah Pasar Kleco yang merupakan salah satu warung favorite kami.
Setibanya di warung tersebut, belum sempet kami masuk eh kami sudah disambut oleh teriakan si penjual..”tinggal cap cay mas”. Ternyata menu malam itu tinggal cap cay. Karena Mas Tony ingin makan nasi goreng, maka kami pun memilih untuk mencari alternatif lain.
“Ke warung nasi bakar Kabangan aja yuk cuy!!”..sahut Eny memberikan usul. “Setuju-setuju, yuk cap cus”..kompak kami berempat menyetujui usul Eny.
Kami pun putar haluan menuju ke daerah Kabangan yang berlawanan arah dengan Kleco. Setibanya disana kami pun juga dikecewakan karena ternyata nasi bakaarnya habis. Hahahaha, waduh-waduh mau makan aja susah ya.Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya kami memutuskan untuk menyambangi warung nasi goreng bu Kus di depan Sabar Motor yang letaknya tidak begitu jauh dengan warung nasi bakar Kabangan. Sebenarnya baru sekali kami makan di warung bu Kus, tapi kami menilai makanan yang disajikan lumayan enak dan cocok dengan lidah kami.
Sesampainya di warung bu Kus, kami pun segera memesan makanan. Padahal sebelumnya aku, Eny dan Mas Wawan berniat untuk tidak makan, eh karena tergoda dengan menu bu Kus akhirnya kami pun memesan makanan juga, hehehehehe. Kami berempat memesan menu yang bebeda-beda, dengan tujuan agar bisa saling mencicipi makanan masing-masing,hahaha. Eny memesan nasi goreng, Mas Tony memesan nasi ayam siram, Mas Wawan memsan paklay, sementara aku memesan cap cay kuah.
Sembari menunggu pesanan kami, seperti biasanya kami bercanda dan saling bercerita tentang hal-hal yang sungguh-sungguh tidak penting sekali (lebay,,)hahahaha. Namun itulah kami, aku sendiri pun merasa sangat terhibur ketika berkumpul bersama mereka, setelah seharian merasakan penatnya bekerja. Dan pastinya mereka pun merasakan hal yang sama seperti aku. Merupakan hiburan tersendiri jika The Gokillers sudah berkumpul, tertawa, bercanda dan bercerita dan pastinya menciptakan kehebohan tersendiri. Maka secapek dan sebokek apapun kami, kami tetap menyempatkan untuk berkumpul.
Setelah makanan datang, kami pun segera menyantapnya, dengan sesekali sendok kami terbang ke piring yang lain untuk mencicipi,hahahhaa.
Dan waktu pun menunjukkan pukul 22.15 WIB, kami pun harus mengakhiri malam itu dengan kesan tersendiri. Selain hari itu ujian kami berakhir, kami pun terkesan dengan istilah “bensin sachetan” yang dicetuskan oleh Mas Wawan yang mungkin akan selalu kami ingat. Yeah...

Sekian....

0 comments:

About Me

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers