Sunday, March 4, 2012
"Bicara Dari Hati" membuatku belajar bicara dari hati
Pagi itu hari Kamis tanggal 23
Februari 2012, aku memulai hariku dengan sedikit lesu dan tak bersemangat.
Entah mengapa "kejadian"
kemarin agak sedikit menggangguku, masih saja terlintas dalam fikiranku.
Hmm..biasanya ketika aku mengalami suatu hal yang tidak mengenakkan, aku selalu
berusaha keras untuk tidak mengingatnya dan berusaha berfikir positif.
Sesampainya di kantor, aku
sedikit meluangkan waktuku untuk berdiam sejenak selain rutinitasku menulis
agenda hari itu. Aku duduk di meja penerimaan tamu, kulihat sebuah majalah yang
sebenarnya sudah terlalu lama tergeletak di situ. Entah kenapa aku ingin
membuka majalah itu, hingga aku menemukan sebuah artikel yang sangat menarik.
"Bicara Dari Hati"
adalah judulnya, karya seorang Pensiunan Bank Indonesia bernama Ade N. Rachmana. Memang majalah yang aku maksud adalah majalah
Lentera Citra yang merupakan majalah sebagai media informasi bagi Pensiunan
Bank Indonesia, sehingga isi dari majalah tersebut juga adalah karya, tulisan
dan informasi dari para Pensiunan Bank Indonesia.
Ketika kubaca paragraph pertama
dari tulisan tersebut, aku langsung tertarik dan besar keinginanku untuk
membacanya sampai selesai.
Secara singkat artikel ini
menceritakan tentang pengalaman dari
penulis ketika masih aktif di dunia kerja terkhusus tentang bagaimana
berkomunikasi dengan karakter orang yang berbeda-beda, menyikapai masalah
miskomunikasi, dan menyikapi keadaan yang sering tak bersahabat.
Dan memang sebuah kebetulan jika
artikel ini adalah jawaban dari Yang Diatas atas kegalauanku. Ku yakini bahwa ini adalah sebuh
petunjuk, penenang dan penerang dari Allah untukku agar aku tak lagi gelisah. Agar
aku belajar, dan memaknai ilmu yang Ia karuniakan lewat artikel ini.
Beberapa hal yang aku garis
bawahi dari artikel ini adalah bahwa komunikasi yang baik akan tercapai jika
hidup mengutamakan kebijaksanaan spiritual dan lebih memaknai hakekat dari
sebuah kehidupan (1). Kita hanyalah seorang manusia biasa yang
tidak sempurna dan tidak akan pernah menjadi
sempurna, sehingga hal yang tidak mungkin apabila kita terhindar dari
salah, kritikan bahkan celaan (2). Maka tidak ada jalan lain bagi kita manusia
untuk menerima keadaan dengan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan karakter
berbagai orang serta meniatkan segala apapun yang kita lakukan hanyalah untuk
meraih ridha Sang Maha Esa (3).
Setelah membaca artikel ini, aku
tahu bahwa aku harus lebih banyak dan lebih keras belajar untuk menghadapi dan
menyesuaikan diri dengan keadaan. Karena hidup ini akan lebih sulit apabila
melaluinya dengan keluhan dan rasa tidak bersyukur. Selain itu belajar berkomunikasi yang baik
tanpa mengandalkan "emosi" adalah sebuah PR yang wajib untuk
dikerjakan dan diaplikasikan.
Well, tunggu apalagi..jangan
lagi gelisah akan sebuah kebaikan yang dibalas dengan tamparan, jangan lagi
mengeluh karena sebuah keadaan yang tak sesuai dengan kehendak kita, jangan
lagi menggunakan emosi dan nafsu untuk mengungkapkan sesuatu dan mari belajar
bicara dari hati.
== Kutipan Artikel ==
(1)
" Komunikasi yang baik atau meminimalkan miskomunikasi akan
tercapai jika hidup ini mengutamakan kebijaksanaan spiritual. Menghindari
kepura-puraan dan kepalsuan yang dalam bahasa agama adalah kemunafikan.
Memaknai hakekat hidup adalah dengan berperilaku dengan sebaik-bauknya untuk
mencapai rida Allah"
(2)
"Dalam hidup ini kita akan selalu menerima kritikan-kritikan
yang terkadang menyakitkan, bahkan mungkin sesekali mendapat cemohan dan
hinaan. Kita perlu menguatkan jiwa untuk menghadapai semua itu. Yang terbaik
adalah merespon kritikan dengan menunjukkan akhlak dan budi pekerti yang baik. "
(3)
"Oleh karena itu jangan pernah resah dan gelisah karena
kebaikan Anda dibalas dengan perbuatan kekejian atau ketika uluran tangan yang
bersih dibalas dengan tamparan yang menyakitkan. Yang Anda cari seharusnya
hanya ridha dan kebaikan dari Sang Pencipta"
*Inspired by*
"Bicara Dari Hati" oleh Ade N. Rachmana
Lentera Citra Edisi No. 6/Th.III/Oktober 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
About Me
Powered by Blogger.
Popular Posts
-
Miftah Mufidatul Azizi adalah nama yang diberikan oleh orang tuaku untukku. Namun aku lebih sering disapa dengan nama Mufid. Sekilas bany...
-
Ketika semua berjalan begitu sempurna, Tanpa cela,tanpa cacat,walaupun ada semburat dusta Ketika itu pula,terkadang aku menjadi lu...
-
"Lost in Jogja" akan menjadi salah satu kisah klasik yang tak terlupakan bagi kami The Gokillers (Tony, Wawan, Eny and Mufid)...
-
Aku pernah jatuh cinta Aku pernah tersenyum dan tertawa karena cinta Akupun juga pernah bahagia karena cinta Namun aku pun pernah me...
-
Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua mahasiswa UNIBA akhirnya datang juga. Teng..hari Kamis 19 Januari 2012, tepat pukul 21.00 WIB jam kedu...
-
Pagi itu hari Kamis tanggal 23 Februari 2012, aku memulai hariku dengan sedikit lesu dan tak bersemangat. Entah mengapa "kejadian&quo...
0 comments: